APAKAH ANDA YAKIN KALAU ANDA PINTAR?

         Diriwayatkan bahwa Ibnu Umar berkata: Pada suatu hari, beliau datang berjumpa Rasulullah SAW dan ketika itu Baginda sedang berada di tengah-tengah sahabatnya. Tiba-tiba salah seorang sahabat dari golongan anshar berdiri dan bertanya kepada Rasulullah: “Ya nabi Allah, siapakah manusia yang paling pintar dan siapa pula yang paling ceras otaknya?” Rasulullah menjawab, “Yang paling cerdas dan pintar ialah orang yang paling banyak mengingat mati dan yang banyak bekal untuk menghadapi mati.”

Kemudian Rasulullah mengajarkan, “Apabila hati seseorang sudah dimasuki nur (cahaya iman), maka hati itu akan menjadi lapang dan terbuka.” Sesudah mendenggar ucapan Rasulullah itu, para sahabat bertanya, “Apakah tandanya hati yang lapang dan terbuka itu ya Rasulullah?” Rasulullah menjawab, “Adanya perhatian terhadap kehidupan yang kekal di akhirat nanti serta timbul kesadaran dan pengertiannya terhadap tipu daya kehidupan; maka beriap-siaplah menghadapinya sebelum datangnya mati itu.”

Akhirnya Rasulullah bersabda, “Cukuplah mati itu sebagai guru/pelajaran.” Allah menegaskan: “Dimana saja kamu berada, mati pasti akan menjumpaimu, walau sekalipun berada dalam mahligai yang kukuh dan kuat.” (Qs. An-Nisaa’ ayat 78)

Bercita-cita supaya lekas mati bukanlah ajaran islam. Diriwayatkan dari Anas bahwa Rasulullah melarang: “Janganlah sekali-kali salah seorang daripada kamu berita-cita supaya lekas mati, karena suatu malapetaka yang menimpa dirimu. Daripada bersikap demikian, lebih baik kita berkata: ya Allah, hidupkanlah saya sekiranya hidup itu lebih baik bagiku dan matikanlah saya sekiranya mati itu yang lebih baik bagiku.”

Mati.... manusia tidak suka membicarakannya. Tetapi tetap pasti mati. Yang belum pasti adalah menyiapkan bekal untuk diri. Walaupun tahu dirinya pasti mati. Ketahuilah bahwa sebaik-baik bekal adalah taqwa.