MATI ITU PASTI

Hari ini aku menghitung waktu lagi. Andai ku pergi hari ini apa yang menjadi bekalku. Andai ku pergi apa yang menjadi tinggalan ku.. nama, dosa, pahala, doa?
Dihimpit timbunan dosa. Air mata taubat jarang sekali mau tumpah. Barangkali terkesat di dalam hati yang hitam pekat. Bagaimanakah ingin bangkit menjawab persoalan di pengadilan?
Waktu itu kapan-kapan saja akan berhenti. Buku-buku akan ditutup. Akan aku dibungkus dan ditimbun.... pergi, hilang, dan dilupai.
Andakah kita kira kita tidak mati atau masih lama lagi akan mati? Ingat firman Allah, “Di mana saja kamu berada, kematian akan mengejar kamu, meskipun kamu di dalam benteng yang kokoh lagi tinggi.” (an-Nisa’:78)
Keidupan di dunia ini tidak lain hanya kesenangan yang menipu daya. Dulu muda sekarang tua. Dulu cantik sekarang keriput. Dulu sehat sekarang sakit. Dulu ada gigi sekarang ompong. Dulu berambut hitam sekarang beruban. Dulu tampan sekarang bongkok. Dulu banyak kawan sekarang sendirian. Dulu ada pangkat dihormati sekarang tersingkir tak dibutuhkan lagi. Dulu mewah sekarang bangkrut.
Sekarang harta benda dan anak pinak tidak akan mengiringi kita masuk ke dalam kubur. Mereka hanya iringi hingga keliang kubur saja. Selepas itu mereka semua balik ke rumah dan enjoy lagi, tak peduli. Tinggal lah di dalam kubur sendirian, disemadikan seorang diri di pusara yang senyap dan sunyi, tak berdaya di kubur dan tidak akan dapat kembali lagi ke rumah besar yang dibanggakan.... selamanya.
Pasti.... satu persatu akan dipanggil menghadap Rabbul Izzati. Kita Cuma menunggu masa saja, menanti detik yang pasti. Cuma kapan masanya hanya Allah yang tahu. Hanya amalan yang mampu diusahakan selagi hayat masih ada. “Tiapa jiwa (yang bernafas) itu akan merasai mati.” (al-Imron:185)
0 komentar: